1. Panduan beternak burung perkutut
Burung perkutut merupakan jenis burung berkicau yang memiliki kicauan yang khas. Habitat asli burung ini adalah di hutan atau di gua-gua. Burung ini memiliki daya adaptasi yang baik terhadap perubahan lingkungan sekitar. Selain itu, burung ini juga tidak mudah terserang penyakit dan tidak mudah mengalami stres sehingga perkutut cukup mudah untuk diternakan. Tahapan di dalam beternak perkutut, antara lain :a. Persiapan kandang
Kandang untuk perkutut sangat beragam jenisnya, tergantung dari jumlah perkutut yang akan dimasukan kedalam kandang. Karena ukuran burung ini tergolong kecil maka untuk seekor perkutut membutuhkan kandang dengan ukuran yang tidak terlalau besar. Jenis-jenis kandang dapat dibedakan berdasarkan fungsinya, antara laian.1) Kandang reproduksi
Kandang ini berfungsi untuk tempat reproduksi atau tempat perkawinan antara perkutut jantan dengan perkutut betina yang sudah dewasa. Di dalam kandang ini disediakan tempat telur atau sarang. Tempat sarang dapat diberikan ijuk atau rumput kering agar seperti aslinya. Ukuran kandang ini tergantung dari jumlah induk perkutut yang akan dikawinkan. Biasanya dalam satu kandang reproduksi berisi 1 pasang induk perkutut.2) Kandang pembesaran
Kandang ini berfungsi untuk menempatkan anakan perkutut yang sudah lepas sapih (sekitar 45 hari setelah menetas) hingga remaja (sekitar 3 bulan). Ukuran kandang ini pun di sesuaikan dengan jumlah anakan perkutut yang dimiliki.3) Kandang induk perkutut
Kandang ini berfungsi untuk menempatkan induk jantan yang masih remaja hingga dewasa. Biasanya kandang ini berisi seekor perkutut remaja atau dewasa yang kemudian akan dilatih untuk berkicau. Ada juga yang menempatkan beberapa ekor di dalam kandang ini.b. Pakan perkutut
Pakan untuk perkutut berupa biji-bijian atau pelet burung yang dibuat oleh pabrik. Agar kualitas suara perkutut bagus, sebaiknya dikombinasikan antara biji-bijian dengan pelet burung. Anakan perkutut dapat diberi pakan tambahan berupa vitamin dan obat cacing agar tubuh anak perkutut menjadi kuat dan tahan terhadap penyakit.c. Seleksi induk perkutut
Seleksi induk merupakan hal terpenting agar menghasilkan anakan yang berkualitas dan bernilai jual tinggi. Jika dilihat dari penampilannya, ciri-ciri indukan perkutut yang berkualitas adalah sebagai berikut :- Tampak segar dan lincah.
- Bentuk tubuhnya sempurna dan tidak cacat.
- Suara kicauan dari awal hingga akhir terdengar sempurna/tidak tersedak-sedak atau tidak serak.
- Mengetahui dengan benar dari keturunan yang berkualitas.
- Bentuk kepala jika dari samping tampak seperti buah pinang.
- Bentuk ekornya meruncing.
d. Proses produksi
Proses produksi pada burung perkutut dilakukan secara alami. Induk perkutut jantan yang baik untuk dikawinkan adalah yang berumur 1 tahun, sedangkan untuk induk perkutut betina adalah 10 bulan. Cara agar burung perkutut dapat melakukan reproduksi, antara lain induk jantan dan induk betina di dekatkan ke sangkar induk jantan. Diamkan beberapa hari hingga tampak induk jantan dan induk betina saling mendekat, hingga di malam hari kedua induk tersebut tidur saling berdekatan. Setelah tampak demikian, keesokan harinya kedua induk perkutut dimasukan kedalam kandang reproduksi. Tidak akan lama lagi, kedua induk perkutut akan melakukan perkawinan, yang selanjutnya akan menghasilkan telur. Jika telur perkutut dierami oleh induknya sendiri maka induk perkutut dapat mulai dikawinkan kembali setelah anakan berumur sekitar 45 hari. Jika telur perkutut dierami dengan menggunakan jasa burung lain atau dengan alat penetas khusus, maka induk perkutut dapat dikawinkan kembali setelah 3-4 minggu bertelur.Sekian tentang Peluang usaha menjanjikan budi daya burung perkutut semoga bermanfaat dan selamat mencobanya sampai berhasil da sukses selalu para pengusaha muda indonesia goo suksess.. Jangan lupa baca juga tentang Tips sukses usaha di bidang budi daya ikan.