Panduan berternak burung puyuh
Buung puyuh termauk dalam kelas Aves, famili Phasianidae, dan ordo Galiformes. Hewan ini memiliki ukuran yang kecil jika dibandingkan dengan ayam atau bebek. Walaupun termasuk dalam kelas burung (Aves), namun burung puyuh ini tidak dapat terbang tinggi.Dalam pemeliharaannya, burung puyuh tidak membutuhkan perawatan khusus sehingga mudah untuk dibudidayakan. Tahapan dalam beternak burung puyuh, antara lain :
Persiapan kandang
Sebelum membut kandang, terlebih dahulu perlu menentukan lokasi kandang yang tepat agar budi daya burung puyuh dapat berjalan dengan baik. Syarat utama dalam menentukan lokasi kandang burung puyuh, antara lain :Lokasi kandang harus jauh dari pemukiman penduduk
Lokai kandang harus mudah diakses dalam proses distribusi
Lokasi harus dekat dengan sumber air bersih
Lokasi kandang harus jauh dari risiko bencana alam
Lokasi kandang harus jauh dari polusi udara dan kebisingan
Setelah mendapatkan lokasi yang ideal, langkah berikutnya adalah membuat kandang burung puyuh. Bentuk kandang burung puyuh yang umum digunakan adalah bentuk sangkar (batere). Untuk ukuran sangkar, dapat dibedakan menjadi 3 jenis, antara lain :
1. Kandang induk puyuh
Kandang induk berfungsi untuk menempatkan induk puyuh yang sudah dewasa dan siap bertelur. Kapasitas kandang ini idealnya sekitar 39 ekor/m².2. Kandang puyuh remaja
Kandang ini berfungsi untuk menempatkan anak burung puyuh yang sudah berumur remaja sekitar 4 minggu ke atas hingga siap bertelur. Adapun kapasitas kandang ini idealnya sekitar 55 ekor/m².3. Kandang anak puyuh
Kandang ini berfungsi untuk menempatkan anak burung puyuh yang baru menetas hingga berumur 4 minggu. Kapasitas kandang ini idealnya 90 ekor/m²Cara pemilihan bibit burung puyuh
Di dalam proses budi daya burung puyuh, hal terpenting adalah memilih bibit yang berkualitas agar nantinya dapat menghasilkan telur yang banyak. Adapun jenis puyuh yang baik untuk petelur adalah puyuh puyuh jenis ketam, sedangkan jenis puyuh yang baik untuk pedaging adalah puyuh afkiran (puyuh yang sudah tidak produktif).Ciri-ciri bibit yang baik, antara lain :
- Tampak sehat dan lincah.
- Tidak cacat.
- Di bagian anusnya bersih, tidak menandakan diare/mencret.
- Bulunya bersih dan tidak rontok.