Tapijangan sangka dalambidang budi daya gurami tidak ada kendalanya, bahkan ada juga pengusaha budi daya gurami yag gulung tikar bahkan banyak, dengan alasan karena ikan guraminya pada mati terus. Memang usaha di bidang budi daya gurami tidak selamanya mulus apalagi bagi orang yang belum mengetahuinya secara dalam tentang budi daya ikan gurami tersebut.
Karena ternyata ikan satu ini alias ikan gurami tidak segala musim dia mampu bertahan dengan mulus karena dalam jangka 12 bulan ini di negara Indonesia mempunyai 2 musim yaitu : musim kemarau dan musim hujan, di antara tengah-tengah musim tersebut ada musim mancaroba alias pergantian musim dari musim hujan ke musim kemarau dan juga sebaliknya.
Dalam masa musim pancaroba biasanya ikan gurami sering terserang berbagai penyakit, para pengusaha budi daya ikan gurami biasanya suka menyebut bulan agustus adalah bulan yang sangat ditakuti oleh para pengusaha budi daya ikan gurami, karena katanya bulan tersebut yang paling banyak keserangnya ikan gurami, karena itu banyak pengusaha di bidang budi daya ikan gurami jika mau menjelang bulan agustus biasanya mengurangi produksi atau ternak ikan gurami bahkan ada yang chuti tidak satu pun dia nernak ikan gurami pada bulan agustus tersebut.
Di antara penyakit-penyakit yang menyerang ikan gurami di antaranya :
- Penyakit Jamur
Biasanya ikan yang terkena penyakit ini kolamnya kurang sinar matahari, kebanyakan memberi pakan pabrikan, air kotor (air pembuangan limbah).
Cara menanggulangi penyakit ini bisa baca artikel sebelumnya di Cara menanggulangi ika gurami yang tererang penyakit jamur.
Penyakit Kurus
Tanda-tanda ikan gurami terkena penyakit kurus
Biasanya badanya kurus walupun pakan full tetapi tetap kurus, dan warna kulit kehitaman pucat. Ikan yang terkena penyakit ini biasanya akan selalu ada di permukaan air dan tidak lincah pergerakannya.
Cara menanggulanginya :
Jika Anda adalah pembudidaya bibit ikan gurami, jika gurami Anda terserang penyakit kurus yang harus Anda lakukan pemberian pakan dengan full time jangan sampai kosong, dan pakannya harus menggunakan cacing sutra agar pakannya alami dan memperkuat dayatahan tubuh bibit ikan gurami tersebut.
Dan seterusnya jika ikan sudah pada mendingan sebaiknya dipindahkan ke kolam tanah jika Anda budidaya ikan guraminya menggunakan kolam plastik.
Kutu Ikan
Cara menanggualanginya yaitu dengan menaburkan garam dapur, caranya, bisa langsung oleskan garam tersebut ke tubuh ikan gurami yang terserang penyakit ini, atau bisa juga dengan menaburi kolamnya dengan garam dapur tersebut.
Penyakit-penyakit yang bisa disembuhkan oleh garam di antaranya :
- Penyakit jamur
- Kutu ikan
- Berecak merah
- Cacing insang dan cacing kulit
- Ikan yang terkena penyakit parasit.
Faktor kegagalan budidaya gurami yang paling ditakuti adalah banyaknya kehilangan bibit gurami.
Hilangnya bibit ikan gurami dengan jumlah banyak
Itu disebabkan oleh predator malam yaitu kelelawar.
Ternyata faktor kehilangan bibit ikan gurami dengan jumlah yang banyak diakibatkan oleh predator kelelawar, karena kelelawar ini suka memakan bibit ikan gurami, dan semalam satu ekor kelelawar bisa menghabiskan ratusan bahkan lebih. Coba Anda hitung dalam satu malam saja bibit ikan gurami akan kehilangan ribuan bahkan lebih jika kelelawarnya banyak, karena dalam satu kali kelelawar mengambil ikan gurami lebih dari 5 ekor gurami kecil sedangkan dia akan bulak-balik sampai ratusan. Ini faktor yang selama ini membingungkan para peternak bibit gurami dengan media kolam plastik.
Cara menanggulanginya yaitu :
Caranya sangat gampang Anda tinggal membuat ranjau dengan menggunakan benang untuk memancing di atas kolam bibit ikan gurami. Jika Anda membuat ranjau maka kelelawar akan tersangkut di ranjau tersebut dan bibit ikan gurami Anda akan aman dan tidak takut lagi kurangnya jumlah yang banyak bibit ikan gurami Anda.
Jika Anda pernah mengalami hal tersebut hilangnya jumlah bibit gurami dengan jumlah yang banyak coba Anda bikin ranjau di atas kolam plastik Anda, dan Anda chek dipagi harinya pasti banyak kelelawar yang tersangkut di ranjau tersebut. Itulah faktor kehilangan jumlah bibit ikan gurami dengan jumlah yang banyak.
Baca juga artikel yang bersangkutan :