A. Pembesaran Lobster air tawar
Lobster air tawar dibesarkan di dalam wadah kolam hingga siap di pasarkan. Kolam pembesaran yang digunakan bisa berukuran 2 x 3 x 0,5 m dengan kepadatan tebar sekitar 30-40 ekor per m² luas kolam. Kepadatan tebar yang terlalu rendah akan berakibat kerugian karena terkait dengan efisiensi pembesaran. Sementara itu, kepadatan tebar yang terlalu tinggi akan mengakibatkan terjadinya kompetisi yang dapat menimbulkan pertumbuhan lobster tidak optimal. Sebenarnya wadah lain seperti bak plastik (fiberglass) atau akuarium juga dapat digunakan sebagai wadah pembesaran lobster air tawar. Namun, berdasarkan pengalaman saya, perawatannya lebih mudah di kolam dan perkembangan lobster air tawar yang dibesarkan di kolam semen hasilnya lebih optimal dibandingkan dengan lobster yang dibesarkan di wadah sempit.Lobster mulai dipindahkan ke kolam pembesaran setelah berumur 1-1,5 bulan. Lobster-lobster muda yang dimasukan ke dalam kolam pembesaran berasal dari pembenihan sendiri atau lobster yang dibeli dari petani lain.
Pada dasarnya teknik pembesaran lobster tersebut sama dengan teknik perawatan induk dan benih. Bahkan, teknik pembesaran dapat dikatakan lebih mudah daripada teknik pembenihan. Lobster dewasa lebih tahan terhadap gangguan dan perubahan kualitas lingkungan hidupnya. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pembesaran lobster agar hasil yang didapat maksimal adalah pola pemberian pakan, kualitas air yang baik, pengendalian hama dan penyakit, serta lingkungan yang nyaman untuk tumbuh dan berkembang.
Sebelum digunakan sebaiknya kolam pembesaran disucihamakan terlebih dahulu dengan menjemur di bawah panas matahari selama 1 hari dalam keadaan kering. Hari berikutnya air dimasukan ke dalam kolam dengan ketinggian 10-15 cm. Jika air yang digunakan adalah air PAM, sebaiknya setelah dimasukan ke kolam air tersebut di anginkan di udara terbuka selama 1 hari penuh. Pada hari berikutnya, lobster air tawar yang akan dibesarkan dimasukan ke dalamnya.
Di dalam kolam harus disediakan tempat untuk bersembunyi dan bernaung bagi lobster. Tempat tersebut bisa dibuat dari paralon yang di potong-potong dengan ukuran yang disesuaikan dengan besar lobster yang dipelihara. Tempat persembunyian juga dapat berupa batako yang berlubang atau kayu. Sementara itu, untuk tempat bernaung bisa berupa styrofoam dan tanaman air, seperti selada air. Tanaman selada air yang dimasukan cukup seperempat dari luas permukaan kolam. Tempat naungan sangat disarankan, terutama jika kolam pembesaran berada di luar ruangan dan tidak ada naungannya. Jika kolam pembesaran terletak di dalam ruangan, naungan tidak diperlukan dan lobster cukup bersembunyi di tempat-tempat persembunyian yang telah disediakan.
Suplai oksigen terlarut didalam air diperhatikan dengan cara mengalirkan air secara kontinu dari keran air atau pancuran yang digunakan untuk mengisi air ke dalam kolam. Hanya, suplai air tidak perlu sebesar saat mengisikan air ke olam. Dengan demikian, air akan terasa tetap mencukupi bagi lobster-lobster yang di besarkan. Ketinggian air di kolam harus dijaga dengan memberi saluran pembuangan berupa paralon yang dilubangi atau ditutup dengan kain kasa.
CARA MEMULAI USAHA BUDI DAYA LOBSTER AIR TAWAR
CARA MEMULAI USAHA BUDI DAYA LOBSTER AIR TAWAR
B. Pola Pemberian Pakan
Pola pemberian pakan sangat menentukan pertumbuhan lobster yang dibesarkan. Pakan berupa pelet udang yang diberikan harus disesuaikan dengan umur lobster. Jenis pelet yang diberikan adalah pelet komersial seperti yang diberikan kepada udang windu atau udang galah. Cacing halus juga dapat diberikan kepad lobster sebagai variasi pakan. Pemberian variasi pakan tersebut berguna untuk menlengkapi gizi yang mungkin tidak terdapat pada pelet. Jumlah pakan yang diberikan perhari adalah sebanyak 3% dari berat tubuh lobster air tawar dengan frekuansi pemberian sebanyak 2 kali sehari, yakni pada pagi dan sore hari. Jika tersedia cacing, pemberian dapat dikombinasikan dengan pelet. Pada pagi hari, lobster diberi pakan pelet dan pada sore hari diberi cacing.Lobster air tawar yang baru dipindahkan ke kolam pembesaran bisa diberi pakan alami atau pelet udang. Pelet yang diberikan adalah pelet berukuran kecil.
Setelah berumur 5 bulan atau setelah panjang tubuhnya mencapai 3 inci, pelet udang yang diberikan diganti dengan yang berukuran sedang. Pelet udang komersial berukuran besar diberikan kepada lobster dewasa atau telah berumur lebih dari 7 bulan.
C. Pencegahan Penyakit Lobster Air Tawar
Hingga saat ini, penyakit belum menjadi ancaman penyebab kematian dalam budi daya lobster air tawar. Kematian terutama disebabkan oleh kualitas air yang buruk atau karena dimakan oleh lobster lain saat terjadi molting. Karena itu, tempat persmbunyian saat molting harus tersedia. Meskipun demikian, sangat terbuka kemungkinan lobster yang dibesarkan terserang penyakit. Sebelum hal ini terjadi, tindakan paling bijaksana adalah melakukan pencegahan.PELUANG USAHA BUDIDAYA LOBSTER AIR TAWAR
PELUANG USAHA PEMBENIHAN LOBSTER AIR TAWAR
D. Pertumbuhan Lobster Air Tawar
Setiap petani menginginkan lobster yang dibesarkan tumbuh optimal. Dalam pembesaran lobster, pertumbuhan badan sangat dipengaruhi oleh jenis dan jumlah pakan yang diberikan, kepadatan tebar di dalam wadah pembesaran, kualitas air, dan sistem pemeliharaan.Kepadatan tebar dalam wadah yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan lobster setres sehingga nafsu makannya menurun. Begitu juga dengan kualitas air dan sistem pemeliharaan yang dilakukan oleh petani. Air yang kotor akan membuat lobster tidak nyaman berada di dalamnya.